MANFAAT
HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG
KARYA
ILMIAH
BIDANG
LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :
NOVI DWI ETSANTO
NIS. 12363
XI-IPS1
SMA NEGERI 1 SITUBONDO
Jl. PB Sudirman 5A Telp. (0338) 671524 Situbondo
68312 Jawa Timur
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
MANFAAT
HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG
KARYA
ILMIAH
BIDANG
LINGKUNGAN
DIAJUKAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SITUBONDO
2012/2013
DISUSUN OLEH :
NOVI DWI ETSANTO
NIS. 12363
XI-IPS1
SMA
NEGERI 1 SITUBONDO
Jl. PB Sudirman 5A Telp. (0338) 671524 Situbondo
68312 Jawa Timur
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
LEMBAR
PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : MANFAAT HUTAN MANGROVE
UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG
AKAN DATANG
2. Bidang Penelitian : Lingkungan
3.
Nama Lengkap Penulis : NOVI DWI
ETSANTO
NIS : 12363
Alamat
Rumah : Wringin Anom
Krajan RT.02 RW.01
4. Guru Pembimbing
Nama
Lengkap : Nur Khoiron A,
S.Pd.
Jabatan : Guru Bahasa
Indonesia
NIP : 19730911
200312 1 006
Disahkan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia semester
genap tahun pelajaran 2012/2013.
Situbondo,
25 Mei 2013
Pembimbing Penulis
NUR
KHOIRON A, S.Pd. NOVI
DWI ETSANTO
NIP. 19730911 200312 1 006 NIS.
12363
Mengetahui
Kepala SMA NEGERI 1 SITUBONDO
Drs.
SYAMSUL MA’ARIF, M.M.Pd.
NIP. 19621029 199303 1 002
ABSTRAKSI
Etsanto, Novi Dwi.
2013. Manfaat Hutan Mangrove Untuk
Kehidupan Sekarang Dan Kehidupan Yang Akan Datang. Karya Tulis Ilmiah, Bidang
lingkungan. Pembimbing Nur Khoiron A, S.Pd.
Kata
Kunci : Manfaat hutan mangrove, kehidupan, lingkungan.
Dikehidupan sekarang
ini berbagai aspek kerusakan sudah banyak terjadi, seperti halnya kerusakan
yang terjadi pada hutan mangrove. Kehidupan sekarang sudah banyak yang tidak
peduli pada lingkungan. Kebanyakan dari mereka belum banyak mengetahui akibat
yang akan ditimbulkan pada masa selanjutnya. Mereka seenaknya saja merusak
lingkungan tanpa adanya perbaikan lagi.
Mereka juga belum mengerti manfaat yang akan mereka dapatkan dari
melestarikan hutan mangrove.
Dari uraian deskripsi
diatas, penulis mengangkat sebuah judul penelitian “Manfaat Hutan Mangrove
Untuk Kehidupan Sekarang Dan Kehidupan Yang Akan Datang”
Permasalahan yang akan
dipecahkan pada karya ilmiah ini adalah upaya pelestarian hutan mangrove demi
mendapatkan manfaat yang besar bagi kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan
datang.
Dari berbagai
permasalahan yang terjadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat
melestarikan hutan mangrove haruslah ada kesadaran pada tiap individu. Setiap
individu harusnya bisa menjaga lingkungan tanpa merusaknya agar lingkungan
tersebuat pada akhirnya akan kembali memberikan manfaatnya bagi kita.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah karya ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang pembuatan
karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berjudul “Manfaat Hutan Mangrove Bagi
Kehidupan Sekarang dan Kehidupan Yang Akan Datang”. Dengan membuat tugas ini
kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang tata cara penyusunan karya
ilmiah.
Dalam penyelesaian karya ilmiah ini,
saya banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena
itu, sudah sepantasnya jika saya mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Khoiron yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
2.
Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang sangat banyak memberikan dorongan,
semangat dan doanya.
Harapan
saya semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat memberikan kesadaran
tersendiri bagi kehidupan sekarang maupun yang akan datang akan fungsi Hutan
yang sangat besar manfaatnya
Saya
sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Situbondo,
21 Maret 2013
Novi Dwi Etsanto
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL........................................................................................ 1
HALAMAN
PENGESAHAN......................................................................... 3
ABSTRAKSI
.................................................................................................... 4
KATA
PENGANTAR..................................................................................... 5
DAFTAR
ISI..................................................................................................... 6
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................ 8
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 8
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 9
1.4 Ruang Lingkup (Pembatasan
Masalah)................................................... 9
1.5 Landasan Teori/Keramgka Teori............................................................. 10
1.6
Hipotesis.................................................................................................. 10
1.7
Sumber Data............................................................................................ 11
1.8
Metode dan Teknik................................................................................. 11
1.9
Sistematika Penulisan.............................................................................. 11
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................. 12
2.1 Pengertian Hutan Mangrove................................................................... 12
2.2 Manfaat Hutan Mangrove....................................................................... 12
2.3
Cara Penanaman Tanaman Mangrove..................................................... 17
2.4
Kerusakan Yang Terjadi Pada Tanaman Mangrove.................................. 20
2.5 Upaya Melestarikan Hutan Mangrove..................................................... 21
2.6 Potensi Yang Dihasilkan Hutan Mangrove.............................................. 22
BAB
III.............................................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 23
3.2 Saran....................................................................................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 24
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai
Negara kepulauan, Indonesia memiliki 81.000 km garis pantai. Tidak mengherankan
jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia terletak di Indonesia.
Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia adalah bagian dari
18 - 24 persen hutan mangrove dunia. Habitat ini meluas hingga 4 juta hektar,
Namun keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan karena 70% hutan
mangrove Indonesia telah hancur. Menurut Food and Agricultural Organization
(FAO) setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000 hektar hutan bakaunya (bagian
yang menjadi kesatuan dari hutan mangrove).
Salah satu lokasi lokasi hutan
mangrove adalah di daerah Suwung, Denpasar, Bali. Jumlah hutan mangrove di
daerah ini juga kian berkurang tiap tahunya akibat kurangnya penanaman bibit
bakau baru dan semakin sempitnya lahan akibat bertambahnya pembangunan
gedung-gedung baru. Masyarakat juga kebanyakan menganggap kalau hutan mangrove
ini tidak begitu berpengaruh pada penanganan masalah lingkungan yang sedang
dihadapi. Tentu saja ini akan semakin berpengaruh terhadap ekosistem lingkungan
karena hutan mangrove sebenarnya sangat banyak memiliki manfaat dan fungsi bagi
pelestarian lingkungan.
Hutan
mangrove sangat banyak memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai pencegah
abrasi ( pengikisan tanah akibat air laut ), penghasil oksigen, tempat tinggal
berbagai tumbuhan dan hewan kecil ( seperti kepiting, kerang, ikan-ikan kecil,
dan spesies primate yang tinggal di dahan mangrove itu ), dan masih banyak
manfaat yang lain.
Namun
di saat sekarang ini, kehidupan tidak lagi memperhatikan fungsi hutan. Mereka
seenaknya saja mengalih fungsikan hutan tak sesuai dengan fungsi yang sebenarnya.
Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kesenangannya sendiri tanpa memikirkan
hal apa yang akan ditimbulkan dalam kehidupan yang akan datang.
Berbagai
kerusakan telah banyak terjadi dewasa ini. Berbagai bencana alam sudah sering
terjadi diakibatkan beralih fungsinya hutan. Dengan karya tulis inilah, marilah
kita bersama sama sadar akan besarnya manfaat hutan. Kita tidak akan pernah
rugi menjaganya agar tetap baik karena semua manfaatnya, pada akhirnya akan
kembali pada kita sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hutan mangrove ?
2. Apa saja manfaat dari hutan mangrove ?
3. Bagaimana cara penanaman tanaman mangrove ?
4. Apa saja kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove ?
5. Bagaimana upaya melestarikan hutan mangrove ?
6. Apa saja potensi yang dihasilkan oleh hutan mangrove ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan hutan mangrove.
2. Untuk mengetahui apa saja
manfaat dari hutan mangrove.
3. Untuk mengetahui
bagaimana cara penanaman tanaman mangrove.
4. Untuk mengetahui
kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove.
5. Untuk mengetahui apa saja
upaya untuk melestarikan hutan mangrove.
6. Untuk mengetahui potensi
yang dihasilkan oleh hutan mangrove.
1.4 Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)
Adapun pembatasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :
1.
Pada penelitian ini , hanya membahas masalah – masalah yang berhubungan dengan
hutan mangrove yang meliputi manfaat, cara penanaman, upaya pelestarian dan
potensi yang dapat dihasilkan dari penanaman mangrove.
2. Data
– data yang di analisa adalah menjelaskan berbagai permasalahan dengan
terperinci.
1.5 Landasan
Teori / Kerangka Teori
Dalam
menyusun karya ilmiah ini berlandaskan pada sumber teori dari berbagai internet
yang sekiranya telah memenuhi syarat untuk memenuhi penulisan karya ilmiah ini.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan
masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Hutan mangrove meruapakan hutan yang tumbuh di daerah rawa berair payau
dan terletak digaris pantai.
2. Hutan mangrove ini banyak memiliki manfaat diantaranya menahan erosi dan
abrasi pantai, Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan
berbagai jenis burung dan satwa lainnya juga menjaga garis pantai.
3. Tanaman
mangrove biasanya ditanam disepanjang garis pantai.
4. Kerusakan
yang terjadi pada hutan mangrove biasanya diakibatkan oleh ulah manusia.
Seperti banyaknya sampah disekitar tanaman tersebut yang mengganggu
perkembangannya.
5. Upaya
yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan mangrove seperti dengan tidak
membuang sampah didarah pantai, tidak menebang pohon mangrove dan melakukan
penanaman bibit mangrove baru.
6. Berbagai
potensi dihasilkan dari hutan ini diantaranya hutan mangrove sangat berpotensi
mendukung penghidupan masyarakat pesisir, Mengurangi Emisi Karbon Melalui Hutan Mangrove, dan sumber penghasilan
negara.
1.7 Sumber
Data
Sumber data
yang saya dapatkan berasal dari berbagai buku, internet dan media elektronik.
1.8 Metode dan Teknik
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperluakan, saya menggunakan metode
kunjungan ke perpustakaan dan internet.
Adapun
teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik secara tidak
langsung melalui buku dan internet. Pada metode ini, saya mencari data melalui
buku dan internet agar dapat mengetahui manfaat hutan mangrove untuk kehidupan
sekarang dan kehidupan mendatang.
1.9
Sistematika Penulisan
Pada karya
ilmiah ini, saya akan menjelaskan hasil penelitian yang dimulai dari bab pertama
yaitu pendahuluan. Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, landasan
teori, hipotesis, sumber data, metode dan teknik, dan sistematika penulisan.
Pada bab
berikutnya, saya akan membahas dan memaparkan data yang diperoleh satu persatu
terutama yang berkaitan dengan manfaat hutan mangrove bagi kehidupan sekarang
dan kehidupan yang akan datang.
Sedangkan
pada bagian ketiga berisi kesimpulan dan saran. Pada bagian ini saya menguraikan
kesimpulan dan saran mengenai manfaat hutan mangrove bagi kehidupan sekarang
dan kehidupan mendatang. Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya ilmiah
ini. Dalam bab ini telah dituliskan daftar pustaka dan sumber referensi untuk
menyusun karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hutan Mangrove

Hutan
mangrove adalah hutan
yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang
terletak pada garis
pantai dan
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di
mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik
di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang
dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas,
baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami
daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang
bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat
khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
2.2 Manfaat Hutan
Mangrove
Terkait dengan keberadaannya di
lingkungan, Hutan Mangrove memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup dan
lingkungan pantai. Adapun manfaat Hutan Mangrove bagi lingkungan di antaranya
yaitu:
1. Menjaga
garis pantai agar tetap stabil
Kehadiran
hutan mangrove di pesisir pantai sangat berperan penting dalam menjaga garis
pantai agar tetap stabil. Mengingat, kehadiran populasi pohon dan semak yang
ada pada hutan mangrove tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan
ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai. Hutan
mangrove mampu meredam energi dari terjangan gelombang arus air laut tersebut.
Rumpun-rumpun tanaman bakau mampu memantulkan, meneruskan dan menyerap energi
gelombang yang datang, sehingga gelombang yang sampai ke sisi pantai hanya
riak-riaknya saja.
2. Melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan,
seperti erosi atau abrasi.
Sebagaimana
tebing gunung atau jurang yang gundul berpotensi mengalami erosi atau terkikis
oleh aliran air hujan. Demikian juga halnya dengan bibir pantai yang gundul
tanpa tanaman. Kehadiran populasi tanaman bakau dan populasi hutan mangrove
lainnya, sangat berperan penting dalam menjaga dan melindungi bibir pantai dari
bahaya erosi atau abrasi.
3. Menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari
laut ke darat pada malam hari.
Pada malam
hari, biasanya angin laut bertiup dengan kencang ke darat. Jika tiupan angin
terlalu kencang, tentu akan sangat berbahaya bagi lingkungan daratan terutama
di daerah pinggiran pantai. Tanaman akan menjadi rusak, hewan ternak dan satwa
liar akan terganggu kenyamanan hidupnya, demikian juga dengan manusia. Dengan
adanya hutan mangrove yang menjadi barier atau pelindung pada pesisir pantai,
kuatnya angin laut yang bertiup ke darat akan dapat ditahan dan diserap.
4. Kawasan penyangga atau penyaring rembesan air laut
ke darat, sehingga air laut yang asin menjadi tawar ketika merembes ke danau
atau kolam di darat.
5. Daun tanaman berfungsi sebagai penyerap
karbondioksida.
Populasi tanaman
pada hutan mangrove akan stomata yang siap menyerap gas karbondioksida dari
lingkungan dan melepaskan oksigen ke lingkungan, sehingga udara di lingkungan
pesisir pantai tetap bersih, segar dan bebas dari polusi.
6. Sebagai perangkap dan pengolah zat-zat pencemar dan
limbah industri.
Menariknya,
vegetasi tanaman mangrove memiliki manfaat penting untuk menyerap serta
mengurangi polutan pada air laut. Jaringan pada tanaman mangrove diketahui memiliki
kemampuan untuk menyerap bahan-bahan polutan berbahaya dalam air laut.
Misalnya; tumbuhan Rhizophora mucronata (pohon bakau) memiliki kemampuan
menyerap 300 ppm Mn, 20 ppm Zn, 15 ppm Cu. Jadi, kehadiran vegetasi mangrove di
pesisir pantai sangat penting untuk melindungi laut dari polusi industri dan
kapal laut.
7. Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan
berbagai jenis burung dan satwa lainnya.
Hutan
mangrove juga menjadi habitat yang nyaman bagi perkembangbiakan berbagai jenis
burung dan satwa lainnya. Karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk
kelestarian berbagai satwa-satwa pantai.
8. Bermanfaat sebagai habitat alami bagi berbagai
biota darat dan laut
Hutan
mangrove juga menjadi habitat alami berbagai biota laut. Seperti udang,
berbagai jenis ikan dan sejenisnya. Karenanya, sangat keliru jika ada yang
dengan sengaja menebang hutan mangrove untuk tujuan memperluas tambak mereka.
Karena, tindakan tersebut dapat merusak kelestarian biota-biota laut.
9. Berperan penting sebagai sumber makanan bagi
berbagai hewan kecil maupun besar.
Sedangkan
menurut davis, Claridge dan Natarina (1995) Hutan mangrove memiliki fungsi dan
manfaat sebagai berikut :
1. Habitat satwa langka
Hutan bakau
sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup
disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan
tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung
langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
2. Pelindung terhadap bencana alam
Vegetasi
hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami
dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses
filtrasi.
3. Pengendapan lumpur
Sifat fisik
tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur
berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena
bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan
bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
4. Penambahan unsur hara
Sifat fisik
hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring
dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai
sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
5. Penambat racun
Banyak racun
yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur
atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies
tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara
aktif.
6. Transportasi
Pada
beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling
efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
7. Sumber plasma nuthfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar
sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun
untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
8. Rekreasi dan pariwisata
Hutan bakau
memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang
ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek
wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara
darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga
memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini
di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan
tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di
sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti
membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
9. Sarana pendidikan dan penelitian
Upaya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang
yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
10. Memelihara proses-proses dan sistem alami
Hutan bakau
sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi,
geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
11. Penyerapan karbon
Proses
fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam
bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan
melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau
justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu,
hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber
karbon.
12. Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi
hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga
keseimbangan iklim mikro terjaga.
13. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
Keberadaan hutan bakau dapat
mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi
alam.
14. Sumber bahan pangan alternatif
Keberadaan
hutan mangrove selain berfungsi dan bermanfaat di atas juga bias dimanfaatkan
hasil kayu dan non kayu. Untuk hasil non kayu sebagai bahan penghasil tanin,
bahan baku obat-obatan, dan sumber bahan makanan. Untuk sumber bahan makanann
buah mangrove bisa dibuat berbagai makanan olahan.
2.3 Cara
Penanaman Tanaman Mangrove
Pembenihan
Mangrove
Salah satu
faktor keberhasilan penanaman dalam bibit atau benih yang baik dengan mengikuti
aturan sebagai berikut:
a. Bibit dari
biji yang sudah tua di pohon
b. Tidak
terserang hama dan penyakit
c. Ditangani
secara benar dari pemanenan, pengangkutan dan penyimpanan
d. Dipilih bibit yang sehat dari pohon dengan daun yang mengkilap
dan hijau
e. Media
pembenihan sebaiknya menggunakan tanah lumpur supaya akar tidak goyang
Pengangkutan Anakan Mangrove
Pengangkutan
anakan mangrove dan penanganan sebelum ditanam dari lokasi pembibitan sampai ke
tempat penampungan sementara harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Sependek
mungkin waktu perjalanan
b. Jangan
sampai merusak daun, batang maupun akar
c. Sebaiknya di
atas kendaraan dilindungi dengan terpal
d. Dilakukan
secara manual dengan tenaga manusia
e. Jumlah bibit
yang diangkut ke lokasi penanaman harus diperhitunkan dengan kemampuan menanam
dalam satu hari
Persiapan
Penanaman Mangrove
Sebelum
melakukan penanaman, beberapa hal perlu dipersiapkan yaitu:
* Benih: benih yang siap tanam, dipilih
yang daunnya berwarna hijau segar dan mengkilat.
* Ajir: adalah sepotong kayu atau belahan
bambu yang disiapkan untuk menopang tanaman mangrove. Bila dibuat dari bambu
belah, dibuat dengan panjang 70 cm dan dibelah setebal 1 cm yang nantinya akan
dipakai sebagai penguat batang mangrove saat ditanam
* Tali Rafia: tali rafia digunakan untuk menarik
garis lurus sebagai jalur mangrove ditanam dan mengikat batang mangrove pada
ajir agar kuat dan tidak mudah terseret air pasang.
* Sarana
penunjang berupa alat kerja yang dipakai waktu menanam mangrove.
Teknik Penanaman Mangrove
1. Tarik tali rafia sepanjang jumlah peserta bila
jumlah orang yang akan menanam mangrove banyak, sehingga lurus dan teratur.
Bila yang menanam mangrove hanya terdiri satu atau dua orang, tali raffia juga
tetap dipasang secara bebas.
2. Tanam menggunakan alat bantu seperti linggis, kayu
atau bambu yang diruncingkan sehingga lebih mudah dan aman.
3. Pada setiap tanaman mangrove baru, tanamkan ajir
dan ikat tanaman mangrove dengan tali raffia agar tidak dihanyutkan air pasang.
4. Adakan pengontrolan secara rutin untuk segera
memperbaiki tanaman baru bila jatuh atau bila hanyut segera diganti dengan yang
baru.
5. Tanaman mangrove dianggap aman, bila sudah berakar
kuat sehingga tidak gampang tercabut.
2.4 Kerusakan Yang
Terjadi Pada Hutan Mangrove
Beberapa faktor penyebab rusaknya hutan mangrove :
1. Pemanfaatan yang tidak
terkontrol, karena ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah pesisir
sangat tinggi.
2. Konversi hutan mangrove untuk
berbagai kepentingan (perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, wisata
dll.) tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya terhadap lingkungan
sekitar.
Akibat
rusaknya hutan mangrove, antara lain :
1. Instrusi air
laut
Instrusi air laut adalah masuknya
atau merembesnya air laut kea rah daratan sampai mengakibatkan air tawar
sumur/sungai menurun mutunya, bahkan menjadi payau atau asin (Harianto, 1999).
Dampak instrusi air laut ini sangat penting, karena air tawar yang tercemar
intrusi air laut akan menyebabkan keracunan bila diminum dan dapat merusak
akar tanaman. Instrusi air laut telah terjadi dihampir sebagian besar wilayah
pantai Bengkulu. Dibeberapa tempat bahkan mencapai lebih dari 1 km.
2. Turunnya kemampuan ekosistem
mendegradasi sampah organic, minyak bumi dan lain-lain.
3. Penurunan keanekaragamanhayati di
wilayah pesisir
4. Peningkatan
abrasi pantai
5. Turunnya
sumber makanan, tempat pemijah dan bertelur biota laut. Akibatnya produksi
tangkapan ikan menurun.
6. Turunnya kemampuan ekosistem
dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut dan lain-lain.
7. Peningkatan pencemaran pantai.
2.5 Upaya Melestarikan
Hutan Mangrove
Untuk konservasi hutan mangrove dan
sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990.
Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan
mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove
yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan.
Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi
kearah daratan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain:
1. Penanaman
kembali mangrove
a.
Penanaman
mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat
dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan
mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada
masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi
peningkatan pendapatan masyarakat.
b. Pengaturan
kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai
dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata
pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
2. Peningkatan
motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove
secara bertanggungjawab.
3. Ijin usaha
dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
4. Peningkatan
pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
5. Peningkatan
pendapatan masyarakat pesisir
6. Program
komunikasi konservasi hutan mangrove
7. Penegakan
hukum
8. Perbaikkan
ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam
memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting
dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep
lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu
ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
2.6 Potensi
Yang Dihasilkan Hutan Mangrove
Salah satu potensi
yang dihasilkan dari hutan mangrove diantaranya :
1. Mendukung penghidupan masyarakat
pesisir
2. Mengurangi emisi karbon
3. Sumber penghasilan negara
4. Sebagai sarana rekreasi dan
konservasi
5. Sebagai sumber energi penghasila
bahan bakar, arang dan lain-lain
6. Sebagai sarana pendidikan dan
penelitian
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
Saya
menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan tentunya perlu
perbaikan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Demikianlah
karya ilmiah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove dapat
menjadi potensi sebagai sumber penghasilan dari bidang ekonomi selain berguna
sebagai pelestarian lingkungan hidup, karena hutan mangrove dapat menarik minat
wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengetahui sebanyak mungkin
manfaat dari hutan mangrove serta bersama-sama saling berpartisipasi dalam
pelestarian lingkungan hidup melalui penanaman mangrove dan perlindungan hutan mangrove.
3.2 Saran
Berdasarkan
pembahasan tersebut, saran saya adalah sebagai berikut :
1.
Agar masyarakat lebih memperhatikan akan keberadaan hutan mangrove dan tidak
merusaknya.
2.
Bersama-sama melestarikan hutan mangrove demi mendapatkan manfaat bagi
kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
3.
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian hutan mangrove.
BIODATA PENULIS
Nama : Novi Dwi Etsanto
TTL : Situbondo, 12 November 1995
Alamat : Wringin Anom Krajan, RT. 02 RW. 01
Sekolah : SMA Negeri 1 Situbondo
Kelas : XI-IPS1


How to make money from making money from gambling?
BalasHapusHow to หาเงินออนไลน์ make money from gambling? — Most gambling websites use a free bet to make money. The way to do so, it's because of the fact that it's very