Jumat, 22 November 2013

Karya Ilmiah - Manfaat Hutan Mangrove


MANFAAT HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG
KARYA ILMIAH
BIDANG LINGKUNGAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_k9GA2uxNF4eWpuS1uetKgACfdbkZmpofgRf4YyLp9Wtlg44-H8NdjA6UAp1zscfKLaXMlmCStiBT3a3-2jIf4UsBNeyRdKFARl19XO4YiG5ic28tmEcsmwl15Qx1R5lhjypI1_S7RI/s1600/485702_477273812296937_1655911555_n.jpg

DISUSUN OLEH :

NOVI DWI ETSANTO
NIS. 12363
XI-IPS1



SMA NEGERI 1 SITUBONDO
Jl. PB Sudirman 5A Telp. (0338) 671524 Situbondo 68312 Jawa Timur
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


MANFAAT HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG
KARYA ILMIAH
BIDANG LINGKUNGAN
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SITUBONDO 2012/2013










DISUSUN OLEH :

NOVI DWI ETSANTO
NIS. 12363
XI-IPS1
                                    


                                                        SMA NEGERI 1 SITUBONDO
Jl. PB Sudirman 5A Telp. (0338) 671524 Situbondo 68312 Jawa Timur
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian                   : MANFAAT HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG
2. Bidang Penelitian                : Lingkungan
3. Nama Lengkap Penulis       : NOVI DWI ETSANTO
NIS                                   : 12363
Alamat Rumah                  : Wringin Anom Krajan RT.02 RW.01
4.   Guru Pembimbing
Nama Lengkap                  : Nur Khoiron A, S.Pd.
Jabatan                              : Guru Bahasa Indonesia
NIP                                   : 19730911 200312 1 006
            Disahkan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
Situbondo, 25 Mei 2013
Pembimbing                                                                            Penulis

NUR KHOIRON A, S.Pd.                                       NOVI DWI ETSANTO
NIP. 19730911 200312 1 006                                    NIS. 12363
Mengetahui
Kepala SMA NEGERI 1 SITUBONDO


Drs. SYAMSUL MA’ARIF, M.M.Pd.
NIP. 19621029 199303 1 002
                                          

  ABSTRAKSI
Etsanto, Novi Dwi. 2013. Manfaat Hutan Mangrove Untuk Kehidupan Sekarang Dan Kehidupan Yang Akan Datang. Karya Tulis Ilmiah, Bidang lingkungan. Pembimbing Nur Khoiron A, S.Pd.
Kata Kunci : Manfaat hutan mangrove, kehidupan, lingkungan.
Dikehidupan sekarang ini berbagai aspek kerusakan sudah banyak terjadi, seperti halnya kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove. Kehidupan sekarang sudah banyak yang tidak peduli pada lingkungan. Kebanyakan dari mereka belum banyak mengetahui akibat yang akan ditimbulkan pada masa selanjutnya. Mereka seenaknya saja merusak lingkungan tanpa adanya perbaikan lagi.  Mereka juga belum mengerti manfaat yang akan mereka dapatkan dari melestarikan hutan mangrove.
Dari uraian deskripsi diatas, penulis mengangkat sebuah judul penelitian “Manfaat Hutan Mangrove Untuk Kehidupan Sekarang Dan Kehidupan Yang Akan Datang”
Permasalahan yang akan dipecahkan pada karya ilmiah ini adalah upaya pelestarian hutan mangrove demi mendapatkan manfaat yang besar bagi kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
Dari berbagai permasalahan yang terjadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat melestarikan hutan mangrove haruslah ada kesadaran pada tiap individu. Setiap individu harusnya bisa menjaga lingkungan tanpa merusaknya agar lingkungan tersebuat pada akhirnya akan kembali memberikan manfaatnya bagi kita.



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang pembuatan karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berjudul “Manfaat Hutan Mangrove Bagi Kehidupan Sekarang dan Kehidupan Yang Akan Datang”. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang tata cara penyusunan karya ilmiah.
Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, saya banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Khoiron yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan  bimbingan kepada kami setiap saat.
2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang sangat banyak memberikan dorongan, semangat dan doanya.
Harapan saya semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat memberikan kesadaran tersendiri bagi kehidupan sekarang maupun yang akan datang akan fungsi Hutan yang sangat besar manfaatnya
Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Situbondo, 21 Maret 2013
                                                      
                                                                                          Novi Dwi Etsanto



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................           1      
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................           3      
ABSTRAKSI ....................................................................................................         4
KATA PENGANTAR.....................................................................................            5      
DAFTAR ISI.....................................................................................................         6      
BAB I PENDAHULUAN................................................................................          8      
     1.1  Latar Belakang........................................................................................         8
     1.2  Rumusan Masalah...................................................................................          9
     1.3  Tujuan Penulisan.....................................................................................          9
     1.4  Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)...................................................           9
     1.5  Landasan Teori/Keramgka Teori.............................................................          10
1.6  Hipotesis..................................................................................................        10
1.7  Sumber Data............................................................................................        11
1.8  Metode dan Teknik.................................................................................         11
1.9  Sistematika Penulisan..............................................................................          11
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................         12
     2.1  Pengertian Hutan Mangrove...................................................................           12
     2.2  Manfaat Hutan Mangrove.......................................................................          12
2.3  Cara Penanaman Tanaman Mangrove.....................................................          17
2.4  Kerusakan Yang Terjadi Pada Tanaman Mangrove..................................          20
2.5 Upaya Melestarikan Hutan Mangrove.....................................................           21
2.6 Potensi Yang Dihasilkan Hutan Mangrove..............................................            22
BAB III..............................................................................................................        23
     3.1  Kesimpulan.............................................................................................         23
     3.2  Saran.......................................................................................................        23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................          24   




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki 81.000 km garis pantai. Tidak mengherankan jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia terletak di Indonesia. Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia adalah bagian dari 18 - 24 persen hutan mangrove dunia. Habitat ini meluas hingga 4 juta hektar, Namun keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan karena 70% hutan mangrove Indonesia telah hancur. Menurut Food and Agricultural Organization (FAO) setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000 hektar hutan bakaunya (bagian yang menjadi kesatuan dari hutan mangrove).
Salah satu lokasi lokasi hutan mangrove adalah di daerah Suwung, Denpasar, Bali. Jumlah hutan mangrove di daerah ini juga kian berkurang tiap tahunya akibat kurangnya penanaman bibit bakau baru dan semakin sempitnya lahan akibat bertambahnya pembangunan gedung-gedung baru. Masyarakat juga kebanyakan menganggap kalau hutan mangrove ini tidak begitu berpengaruh pada penanganan masalah lingkungan yang sedang dihadapi. Tentu saja ini akan semakin berpengaruh terhadap ekosistem lingkungan karena hutan mangrove sebenarnya sangat banyak memiliki manfaat dan fungsi bagi pelestarian lingkungan.
Hutan mangrove sangat banyak memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai pencegah abrasi ( pengikisan tanah akibat air laut ), penghasil oksigen, tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan kecil ( seperti kepiting, kerang, ikan-ikan kecil, dan spesies primate yang tinggal di dahan mangrove itu ), dan masih banyak manfaat yang lain.
Namun di saat sekarang ini, kehidupan tidak lagi memperhatikan fungsi hutan. Mereka seenaknya saja mengalih fungsikan hutan tak sesuai dengan fungsi yang sebenarnya. Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kesenangannya sendiri tanpa memikirkan hal apa yang akan ditimbulkan dalam kehidupan yang akan datang.
Berbagai kerusakan telah banyak terjadi dewasa ini. Berbagai bencana alam sudah sering terjadi diakibatkan beralih fungsinya hutan. Dengan karya tulis inilah, marilah kita bersama sama sadar akan besarnya manfaat hutan. Kita tidak akan pernah rugi menjaganya agar tetap baik karena semua manfaatnya, pada akhirnya akan kembali pada kita sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hutan mangrove ?
2. Apa saja manfaat dari hutan mangrove ?
3. Bagaimana cara penanaman tanaman mangrove ?
4. Apa saja kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove ?
5. Bagaimana upaya melestarikan hutan mangrove ?
6. Apa saja potensi yang dihasilkan oleh hutan mangrove ?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hutan mangrove.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari hutan mangrove.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penanaman tanaman mangrove.
4. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove.
5. Untuk mengetahui apa saja upaya untuk melestarikan hutan mangrove.
6. Untuk mengetahui potensi yang dihasilkan oleh hutan mangrove.

1.4 Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)
Adapun pembatasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :
1. Pada penelitian ini , hanya membahas masalah – masalah yang berhubungan dengan hutan mangrove yang meliputi manfaat, cara penanaman, upaya pelestarian dan potensi yang dapat dihasilkan dari penanaman mangrove.
2. Data – data yang di analisa adalah menjelaskan berbagai permasalahan dengan terperinci.
1.5 Landasan Teori / Kerangka Teori
Dalam menyusun karya ilmiah ini berlandaskan pada sumber teori dari berbagai internet yang sekiranya telah memenuhi syarat untuk memenuhi penulisan karya ilmiah ini.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Hutan mangrove meruapakan hutan yang tumbuh di daerah rawa berair payau dan terletak digaris pantai.
2. Hutan mangrove ini banyak memiliki manfaat diantaranya menahan erosi dan abrasi pantai, Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan berbagai jenis burung dan satwa lainnya juga menjaga garis pantai.
3. Tanaman mangrove biasanya ditanam disepanjang garis pantai.
4. Kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove biasanya diakibatkan oleh ulah manusia. Seperti banyaknya sampah disekitar tanaman tersebut yang mengganggu perkembangannya.
5. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan mangrove seperti dengan tidak membuang sampah didarah pantai, tidak menebang pohon mangrove dan melakukan penanaman bibit mangrove baru.
6. Berbagai potensi dihasilkan dari hutan ini diantaranya hutan mangrove sangat berpotensi mendukung penghidupan masyarakat pesisir, Mengurangi Emisi Karbon Melalui Hutan Mangrove, dan sumber penghasilan negara.
1.7 Sumber Data
Sumber data yang saya dapatkan berasal dari berbagai buku, internet dan media elektronik.
1.8 Metode dan Teknik
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperluakan, saya menggunakan metode kunjungan ke perpustakaan dan internet.
Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik secara tidak langsung melalui buku dan internet. Pada metode ini, saya mencari data melalui buku dan internet agar dapat mengetahui manfaat hutan mangrove untuk kehidupan sekarang dan kehidupan mendatang.
1.9 Sistematika Penulisan
Pada karya ilmiah ini, saya akan menjelaskan hasil penelitian yang dimulai dari bab pertama yaitu pendahuluan. Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, landasan teori, hipotesis, sumber data, metode dan teknik, dan sistematika penulisan.
Pada bab berikutnya, saya akan membahas dan memaparkan data yang diperoleh satu persatu terutama yang berkaitan dengan manfaat hutan mangrove bagi kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
Sedangkan pada bagian ketiga berisi kesimpulan dan saran. Pada bagian ini saya menguraikan kesimpulan dan saran mengenai manfaat hutan mangrove bagi kehidupan sekarang dan kehidupan mendatang. Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Dalam bab ini telah dituliskan daftar pustaka dan sumber referensi untuk menyusun karya ilmiah.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Hutan Mangrove
   http://setkab.go.id/media/article/images/2012/11/09/h/u/hutan-bakau.jpg http://www.lablink.or.id/Eko/HutanKlasifikasi/htn-baka.jpg
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
2.2 Manfaat Hutan Mangrove
Terkait dengan keberadaannya di lingkungan, Hutan Mangrove memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup dan lingkungan pantai. Adapun manfaat Hutan Mangrove bagi lingkungan di antaranya yaitu:
1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil
Kehadiran hutan mangrove di pesisir pantai sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil. Mengingat, kehadiran populasi pohon dan semak yang ada pada hutan mangrove tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai. Hutan mangrove mampu meredam energi dari terjangan gelombang arus air laut tersebut. Rumpun-rumpun tanaman bakau mampu memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang yang datang, sehingga gelombang yang sampai ke sisi pantai hanya riak-riaknya saja.
2. Melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan, seperti erosi atau abrasi.
Sebagaimana tebing gunung atau jurang yang gundul berpotensi mengalami erosi atau terkikis oleh aliran air hujan. Demikian juga halnya dengan bibir pantai yang gundul tanpa tanaman. Kehadiran populasi tanaman bakau dan populasi hutan mangrove lainnya, sangat berperan penting dalam menjaga dan melindungi bibir pantai dari bahaya erosi atau abrasi.
3. Menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat pada malam hari.
Pada malam hari, biasanya angin laut bertiup dengan kencang ke darat. Jika tiupan angin terlalu kencang, tentu akan sangat berbahaya bagi lingkungan daratan terutama di daerah pinggiran pantai. Tanaman akan menjadi rusak, hewan ternak dan satwa liar akan terganggu kenyamanan hidupnya, demikian juga dengan manusia. Dengan adanya hutan mangrove yang menjadi barier atau pelindung pada pesisir pantai, kuatnya angin laut yang bertiup ke darat akan dapat ditahan dan diserap.
4. Kawasan penyangga atau penyaring rembesan air laut ke darat, sehingga air laut yang asin menjadi tawar ketika merembes ke danau atau kolam di darat.
5. Daun tanaman berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
Populasi tanaman pada hutan mangrove akan stomata yang siap menyerap gas karbondioksida dari lingkungan dan melepaskan oksigen ke lingkungan, sehingga udara di lingkungan pesisir pantai tetap bersih, segar dan bebas dari polusi.
6. Sebagai perangkap dan pengolah zat-zat pencemar dan limbah industri.
Menariknya, vegetasi tanaman mangrove memiliki manfaat penting untuk menyerap serta mengurangi polutan pada air laut. Jaringan pada tanaman mangrove diketahui memiliki kemampuan untuk menyerap bahan-bahan polutan berbahaya dalam air laut. Misalnya; tumbuhan Rhizophora mucronata (pohon bakau) memiliki kemampuan menyerap 300 ppm Mn, 20 ppm Zn, 15 ppm Cu. Jadi, kehadiran vegetasi mangrove di pesisir pantai sangat penting untuk melindungi laut dari polusi industri dan kapal laut.
7. Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan berbagai jenis burung dan satwa lainnya.
Hutan mangrove juga menjadi habitat yang nyaman bagi perkembangbiakan berbagai jenis burung dan satwa lainnya. Karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk kelestarian berbagai satwa-satwa pantai.
8. Bermanfaat sebagai habitat alami bagi berbagai biota darat dan laut
Hutan mangrove juga menjadi habitat alami berbagai biota laut. Seperti udang, berbagai jenis ikan dan sejenisnya. Karenanya, sangat keliru jika ada yang dengan sengaja menebang hutan mangrove untuk tujuan memperluas tambak mereka. Karena, tindakan tersebut dapat merusak kelestarian biota-biota laut.
9. Berperan penting sebagai sumber makanan bagi berbagai hewan kecil maupun besar.
Sedangkan menurut davis, Claridge dan Natarina (1995) Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :
1. Habitat satwa langka
Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
2. Pelindung terhadap bencana alam
Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
3. Pengendapan lumpur
Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
4. Penambahan unsur hara
Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
5. Penambat racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.
6. Transportasi
Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
7. Sumber plasma nuthfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
8. Rekreasi dan pariwisata
Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
9. Sarana pendidikan dan penelitian            
Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
10. Memelihara proses-proses dan sistem alami
Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
11. Penyerapan karbon
Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
12. Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
13. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
14. Sumber bahan pangan alternatif
Keberadaan hutan mangrove selain berfungsi dan bermanfaat di atas juga bias dimanfaatkan hasil kayu dan non kayu. Untuk hasil non kayu sebagai bahan penghasil tanin, bahan baku obat-obatan, dan sumber bahan makanan. Untuk sumber bahan makanann buah mangrove bisa dibuat berbagai makanan olahan.
2.3 Cara Penanaman Tanaman Mangrove
Pembenihan Mangrove

Salah satu faktor keberhasilan penanaman dalam bibit atau benih yang baik dengan mengikuti aturan sebagai berikut:
a. Bibit dari biji yang sudah tua di pohon
b. Tidak terserang hama dan penyakit
c. Ditangani secara benar dari pemanenan, pengangkutan dan penyimpanan
d. Dipilih bibit yang sehat dari pohon dengan daun yang mengkilap dan hijau
e. Media pembenihan sebaiknya menggunakan tanah lumpur supaya akar tidak goyang

Pengangkutan Anakan Mangrove

Pengangkutan anakan mangrove dan penanganan sebelum ditanam dari lokasi pembibitan sampai ke tempat penampungan sementara harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Sependek mungkin waktu perjalanan
b. Jangan sampai merusak daun, batang maupun akar
c. Sebaiknya di atas kendaraan dilindungi dengan terpal
d. Dilakukan secara manual dengan tenaga manusia
e. Jumlah bibit yang diangkut ke lokasi penanaman harus diperhitunkan dengan kemampuan menanam dalam satu hari

Persiapan Penanaman Mangrove

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT53_ydXebnuXMvYNlezOIQIWry3runABNaDhNXPA4YV46j8t5Rox6Wyz_61jIstp8XUZ8tjOb6PHBO4Axp95KEWjwYubBCuBAsFEU0hte8EWReFL-lKoYXL9RGlDfjxKO23klv-LP-T7h/s400/mangrove5.JPG
            Penanaman Mangrove

Sebelum melakukan penanaman, beberapa hal perlu dipersiapkan yaitu:

Benih: benih yang siap tanam, dipilih yang daunnya berwarna hijau segar dan mengkilat.

* Ajir: adalah sepotong kayu atau belahan bambu yang disiapkan untuk menopang tanaman mangrove. Bila dibuat dari bambu belah, dibuat dengan panjang 70 cm dan dibelah setebal 1 cm yang nantinya akan dipakai sebagai penguat batang mangrove saat ditanam

* Tali Rafia: tali rafia digunakan untuk menarik garis lurus sebagai jalur mangrove ditanam dan mengikat batang mangrove pada ajir agar kuat dan tidak mudah terseret air pasang.

* Sarana penunjang berupa alat kerja yang dipakai waktu menanam mangrove.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnNlUGcd0vXNUteV9jhatJvnI0yJaVSINztvfeVF1kSR7NlRdurNbkKsaDDcJQL5KWyV09bNe7aFGTtqIZtunxoQuB11-j09fcfMXX4qnDEu6xjdztYMYVnKIjX2TtXWkNdngBkvL-fFJj/s400/mangrove6.JPG


Teknik Penanaman Mangrove
1. Tarik tali rafia sepanjang jumlah peserta bila jumlah orang yang akan menanam mangrove banyak, sehingga lurus dan teratur. Bila yang menanam mangrove hanya terdiri satu atau dua orang, tali raffia juga tetap dipasang secara bebas.
2. Tanam menggunakan alat bantu seperti linggis, kayu atau bambu yang diruncingkan sehingga lebih mudah dan aman.
3. Pada setiap tanaman mangrove baru, tanamkan ajir dan ikat tanaman mangrove dengan tali raffia agar tidak dihanyutkan air pasang.
4. Adakan pengontrolan secara rutin untuk segera memperbaiki tanaman baru bila jatuh atau bila hanyut segera diganti dengan yang baru.
5. Tanaman mangrove dianggap aman, bila sudah berakar kuat sehingga tidak gampang tercabut.
2.4 Kerusakan Yang Terjadi Pada Hutan Mangrove
Beberapa faktor penyebab rusaknya hutan mangrove :

1. Pemanfaatan yang tidak terkontrol, karena ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah pesisir sangat tinggi.
2. Konversi hutan mangrove untuk berbagai kepentingan (perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, wisata dll.) tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya terhadap lingkungan sekitar.

Akibat rusaknya hutan mangrove, antara lain :
1.  Instrusi air laut
Instrusi air laut adalah masuknya atau merembesnya air laut kea rah daratan sampai mengakibatkan air tawar sumur/sungai menurun mutunya, bahkan menjadi payau atau asin (Harianto, 1999). Dampak instrusi air laut ini sangat penting, karena air tawar yang tercemar intrusi air laut akan menyebabkan keracunan bila diminum dan  dapat merusak akar tanaman. Instrusi air laut telah terjadi dihampir sebagian besar wilayah pantai Bengkulu. Dibeberapa tempat bahkan mencapai lebih dari 1 km.
2. Turunnya kemampuan ekosistem mendegradasi sampah organic, minyak bumi  dan lain-lain.
3.  Penurunan keanekaragamanhayati di wilayah pesisir
4.  Peningkatan abrasi pantai
5.  Turunnya sumber makanan, tempat pemijah dan bertelur biota laut. Akibatnya produksi tangkapan ikan menurun.
6. Turunnya kemampuan ekosistem dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut dan lain-lain.
7. Peningkatan pencemaran pantai.
2.5 Upaya Melestarikan Hutan Mangrove
Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan  pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kearah daratan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain:

1.      Penanaman kembali mangrove
a.       Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan  hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat  antara lain terbukanya peluang kerja  sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
b.      Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
2.      Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
3.      Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
4.      Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
5.      Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
6.      Program komunikasi konservasi hutan mangrove
7.      Penegakan hukum
8. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan  yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain  itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal  (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini. 

2.6 Potensi Yang Dihasilkan Hutan Mangrove
Salah satu potensi yang dihasilkan dari hutan mangrove diantaranya :
1. Mendukung penghidupan masyarakat pesisir
2. Mengurangi emisi karbon
3. Sumber penghasilan negara
4. Sebagai sarana rekreasi dan konservasi
5. Sebagai sumber energi penghasila bahan bakar, arang dan lain-lain
6. Sebagai sarana pendidikan dan penelitian

  

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Saya menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan tentunya perlu perbaikan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Demikianlah karya ilmiah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove dapat menjadi potensi sebagai sumber penghasilan dari bidang ekonomi selain berguna sebagai pelestarian lingkungan hidup, karena hutan mangrove dapat menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengetahui sebanyak mungkin manfaat dari hutan mangrove serta bersama-sama saling berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup melalui penanaman mangrove dan perlindungan hutan mangrove.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran saya adalah sebagai berikut :
1. Agar masyarakat lebih memperhatikan akan keberadaan hutan mangrove dan tidak merusaknya.
2. Bersama-sama melestarikan hutan mangrove demi mendapatkan manfaat bagi kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
3. Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian hutan mangrove.


DAFTAR PUSTAKA













BIODATA PENULIS

Nama : Novi Dwi Etsanto
TTL : Situbondo, 12 November 1995
Alamat : Wringin Anom Krajan, RT. 02 RW. 01
Sekolah : SMA Negeri 1 Situbondo
Kelas : XI-IPS1






1 komentar:

  1. How to make money from making money from gambling?
    How to หาเงินออนไลน์ make money from gambling? — Most gambling websites use a free bet to make money. The way to do so, it's because of the fact that it's very

    BalasHapus